Nyamuk adalah ektoparasit pengganggu yang merugikan kesehatan, manusia, hewan, dan lingkungan. Hal ini dikarenakan kemampuannya sebagai vektor berbagai penyakit. Salah satu pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan penggunanaan insektisida hayati yaitu tanaman Calontopis gigantea atau tanaman biduri pada bagian kulit batang yang dianggap mampu untuk membasmi nyamuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis ekstrak kulit batang daun biduri terhadap kematian jentik nyamuk. Populasi dalam penelitian ini adalah jentik nyamuk Aedes aegypti dengan total 450 jentik nyamuk dan tanaman biduri bagian kulit batang. Penelitian dilakukan di laboratorium Farmasi UMI yang merupakan penelitian eksperimental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kematian jentik nyamuk terhadap kematian jentik nyamuk. Pada dosis 0.1 ml ekstrak kulit batang tanaman biduri dalam 100 ml air habitat rata-rata waktu kematian adalah 17.4 menit, dosis 0.5 ml dengan rata-rata waktu 45 menit, dosis 1.0 ml dengan rat-rata waktu kematian 13.2 menit., dosis 1.0 ml dengan rata-rata waktu kematian 30 menit, kemudian pada dosis 2.0ml dengan rata-rata waktu kematian 29.4 menit. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai p=0.63 > α=0.05. Maka Ha ditolak artinya hipotesis yang menyatakan ada pengaruh dosis ekstrak terhadap kematian jentik nyamuk ditolak. Kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh ekstrak kulit batang tanaman biduri terhadap kematian jentik nyamuk. Disarankan agar menggunakan jumlah dosis yang tepat dalam mempengaruhi jentik nyamuk aedes aegypti.
CITATION STYLE
Amelia, A. R., Khaerunnisa, K., & Haeruddin, H. (2020). Analisis Ekstrak Kulit Batang Tanaman Biduri Terhadap Kematian Jentik Nyamuk Aedes Aegypti. Window of Health : Jurnal Kesehatan, 211–217. https://doi.org/10.33368/woh.v0i0.291
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.