Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah menimbulkan isu keamanan baru di ruang siber dengan munculnya berbagai ancaman dan serangan siber yang menargetkan individu, organisasi, maupun negara. Oleh karenanya, Indonesia melalui pembentukan BSSN berupaya memperkuat keamanan siber nasional melalui instrumen diplomasi siber untuk mengembangkan kapasitas nasional. 2 Salah satunya dapat dilihat di dalam penyelenggaraan Capacity Building on National Cybersecurity Strategy Workshop 2019 yang ditujukan untuk menyusun strategi keamanan siber nasional dan regulasi perlindungan data pribadi. Artikel ini bertujuan menjelaskan praktik diplomasi siber yang dilakukan pada penyelenggaraan workshop terkait dan bagaimana diplomasi siber bisa dioptimalkan melalui upaya lainnya. Penulis menggunakan konsep keamanan siber dan diplomasi siber dalam melakukan analisis. Penulis menggunakan metode kualitatif studi kasus dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, studi berbasis dokumen, dan studi berbasis internet. Hasilnya, penelitian ini menemukan bahwa instrumen diplomasi siber dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan keamanan siber dalam hal sumber daya manusia, legislasi, kelembagaan, dan teknologi. Hal ini terlihat dari respon positif atas diplomasi yang dilakukan Indonesia terhadap ITU di dalam penyelenggaraan workshop. Berdasarkan hal tersebut, Indonesia dapat mengoptimalkan upaya diplomasi siber pada arena lainnya, seperti arena bilateral kepada organisasi keamanan siber internasional dan negara; serta arena multilateral di forum PBB dan ASEAN.
CITATION STYLE
Waskita, A. S., & Sidik, H. (2023). Diplomasi Siber Indonesia dalam Penyelenggaraan Capacity Building on National Cybersecurity Strategy Workshop 2019. Padjadjaran Journal of International Relations, 5(2), 142. https://doi.org/10.24198/padjir.v5i2.41337
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.