BENTUK BAHASA KOMUNIKASI DALAM SENI GRAFITI SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN PESAN (STUDI KASUS: PADEPOKAN GRAFITI SALATIGA)

  • Budyastomo A
N/ACitations
Citations of this article
68Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Seni grafiti merupakan seni kaum urban yang berasal dari Amerika. Awal mula seni grafiti digunakan untuk memprotes pemerintah setempat atau sering disebut vandal. Seiring perkembangan jaman, seni grafiti mulai masuk ke Indonesia dan mendapatkan tempat yang hangat bagi masyarakat Indonesia. Di Indonesia grafiti digunakan sebagai mengekspresikan diri seniman. Dalam penelitian ini mengambil sampel yaitu padepokan grafiti di Kota Salatiga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan komunitas grafiti di Kota Salatiga dan untuk mengetahui ragam bahasa yang digunakan oleh seniman grafiti dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat umum. Metode penelitian ini adalah wawancara dan survei secara langsung ke padepokan seni grafiti yang bernama RedDistrict. Parameter yang digunakan adalah penggunaan bahasa dalam berkomunikasi dengan menggunakan gambar. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah keberadaan seniman grafiti di Kota Salatiga telah ada sejak tahun 2003 hingga saat ini. Anggotanya tersebar di wilayah DIY, Jateng, Jatim, Jabar, dan DKI Jakarta. Ragam bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang dipadukan dengan sebuah gambaran, baik karikatur, kaligrafi, maupun abstrak.

Cite

CITATION STYLE

APA

Budyastomo, A. W. (2018). BENTUK BAHASA KOMUNIKASI DALAM SENI GRAFITI SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN PESAN (STUDI KASUS: PADEPOKAN GRAFITI SALATIGA). Batoboh, 3(2), 146. https://doi.org/10.26887/bt.v3i2.527

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free