Dalam pandangan masyarakat, kultur dan tafsiran agama perempuan masih lekat dengan isu ketidakadilan gender. Khususnya bagi kaum feminisme, pandangan budaya dan keagamaan yang bersifat patriarkis menjadi tantangan untuk kebebasan perempuan dan kesetaraan gender. Dengan menggunakan metode Analisis Wacana Sara Mills, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi wacana perempuan dan Islam dalam stand up comedy Komika Santri oleh Sakdiyah Ma’ruf. Peneliti menganalisis stand up comedy Komika Santri yang dibawakan oleh Sakdiyah Ma’ruf melalui tiga tahapan level analisis yaitu level kata, kalimat, dan wacana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan masih diperbincangkan sebagai korban dalam stand up comedy Komika Santri. Sakdiyah Ma’ruf menegaskan wacana bahwa ketidakadilan terhadap perempuan yang digambarkan dengan adanya pelarangan perempuan dalam beraktivitas di luar dan pembatasan hak perempuan disebabkan oleh ideologi agama yang bersifat patriarki. Melalui wacana tersebut, Sakdiyah Ma’ruf mengesampingkan bahwa diskriminasi terhadap perempuan terjadi karena praktik budaya patriarki yang menjadikan agama sebagai justifikasi untuk melakukannya.In the view of the community, culture and the interpretation of religion is still closely related to the issue of gender injustice. Especially for feminists, patriarchal culture and religion have challenged women's liberation and gender equality. Using Sara Mills’s discourse analysis method, this study sought to understand how Muslim woman was constructed in stand up comedy Komika Santri which was delivered by Sakdiyah Ma'ruf. Researchers analyzed the stand up comedy script through three levels of analysis, including words, sentences, and discourse. The research results showed that women were mainly discussed as victims in the stand up comedy Komika Santri. Sakdiyah Ma'ruf confirms discourse that social injustices against women such as the prohibition of women to perform an outdoor activity and the restrictions of women's rights was caused by religious-based patriarchal ideology. Through such a discourse, Sakdiyah Ma'ruf ignored that discrimination against women occurred because of the practice of patriarchal culture who made religion as a justification for doing so.
CITATION STYLE
Roosyidah, I., & Mahadian, A. B. (2020). Perempuan Muslim dalam Stand Up Comedy Sakdiyah Ma’ruf. Jurnal Komunikasi Global, 9(1), 1–19. https://doi.org/10.24815/jkg.v9i1.16547
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.