Rata-rata pertumbuhan volume transaksi saham syariah 167,2% berbanding 130% non syariah. Dari sisi rata-rata pertumbuhan nilai transaksi saham syariah dalam lima tahun terakhir mencapai 70,7% berbanding 25,4% non syariah. Sementara rata-rata pertumbuhan frekuensinya mencapai 185,7% berbanding 160,7% non syariah. Deskripsi rata-rata nilai return saham syariah JII dan nilai return saham konvensional IHSG menghasilkan rata-rata hasil indeks JII jauh lebih baik dari return IHSG. Dalam jangka pendek terdapat fenomena underpricing dan dalam jangka panjang terdapat penurunan kinerja (underperformance). Penentuan baik tidaknya kinerja saham, baik jangka pendek maupun jangka panjang dilihat dari besarnya return abnormal. Apabila return abnormal > 0, menunjukkan kinerja yang outperformed (baik), sebaliknya apabila return abnormal <0 underperfomed (buruk). Jika kita lihat hasil analisa jangka panjang maupun jangka pendek maka potensi pasar modal syariah dinilai baik dan masih akan mengalami pertumbuhan, hal ini terlihat dari hasil return indeks JII yang lebih baik dari indeks IHSG hal ini berhubungan dengan adanya kebijakan pemerintah yang membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS). Kata
CITATION STYLE
AL-NISA, Q. F. (2018). PERBANDINGAN ANTARA RETURN SAHAM SYARIAH DAN SAHAM KONVENSIONAL DI BURSA EFEK INDONESIA (PENDEKATAN VEKTOR ERROR CORRECTION MODEL). INKLUSIF (JURNAL PENGKAJIAN PENELITIAN EKONOMI DAN HUKUM ISLAM), 3(2), 147. https://doi.org/10.24235/inklusif.v3i2.2977
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.