Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai komponen neraca air yang terjadi perkebunan kelapa sawit. Untuk mengetahui neraca air pada perkebunan kelapa sawit digunakan persamaan: P−ETc−Q±ΔS=0 dimana P = jumlah curah hujan (mm), ETc = jumlah evapotranspirasi tanaman, Q = jumlah aliran permukaan (mm) dan ΔS = perubahasan simpanan air (mm). Dari hasil penelitian tentang neraca air pada perkebunan kelapa sawit diperoleh kesimpulan bahwa sumber pasokan air pada lokasi penelitian 100% berasal dari curah hujan sebesar 1661 mm/tahun, dan dari curah hujan tersebut sebesar 1520 mm/tahun atau 91% keluar air sebagai evapotranspirasi tanaman dan 218 mm/tahun atau 13% keluar sebagai aliran permukaan. Secara umum terjadi defisit perubahan simpanan air sebesar -76 mm, hal ini karena terjadi dampak El Niño pada tahun 2015 di lokasi penelitian (wilayah Sumatera).
CITATION STYLE
Susanto, E., Setiawan, B. I., Suharnoto, Y., & Liyantono. (1970). Kajian Neraca Air pada Perkebunan Kelapa Sawit Studi Kasus : Kebun Pabatu, PTPN 4. Jurnal Pertanian Tropik, 5(3), 404–410. https://doi.org/10.32734/jpt.v5i3.3108
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.