Setiap kehidupan selalu bersinggungan dengan internet, termasuk fase duka cita. Seseorang yang telah ditinggalkan selamanya oleh orang tersayang maka memiliki sifat kedukaan telah berpindah ke media online dengan berbagai cara dan beberapa aspek kematian seperti duka daring di media sosial. Media sosial merupakan platform melalui jaringan internet yang dapat digunakan untuk membuat profil berbagi konten digital yang dibuat dalam bentuk teks, foto, grafik, atau video dalam komunitas pengguna jaringan yang dapat merespons konten tersebut. Media sosial menjadi perantara berkabung bagi pengguna yang terpisah ruang dan jarak. Penelitian ini bertujuan mendeksripsikan persepsi terhadap informasi duka yang beredar di media sosial. Kedukaan yang menjadi fokus pada penelitian ini yaitu artis Kpop dari Korea Selatan bernama Choi Jin Ri atau Sulli mantan personil girl band F(x). Sulli meninggal karena kasus bunuh diri akibat perundungungan yang dialami di media sosial seperti hujatan, hinaan, bahkan berkomentar negatif (trolling). Penelitian ini menggunakan paradigm konstruktivisme dan pendekatan kualitatif untuk memahami fenomena berkabung pada media sosial. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tiga orang remaja yang mengetahui kasus tersebut. Setelah koding kualitatif pada transkrip wawancara, didapatkan tiga temuan utama. Pertama, berita dukacita di Instagram menjadi popular, viral dan booming. Kedua, warganet merasakan emosional ketika melihat informasi tersebut di Instagram. Ketiga, warganet bersimpati atas tindakan perundungan yang dialami oleh Sulli
CITATION STYLE
Salsabila, N. V., & Ernungtyas, N. F. (2020). BERKABUNG DI MEDIA SOSIAL: PERSEPSI PEMBERITAAN KASUS KEMATIAN ARTIS KPOP DI INSTAGRAM. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 4(1), 176. https://doi.org/10.38043/jids.v4i1.2325
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.