Budaya pragmatisme melandai guru saat ini dalam menjalani prestasi pendidikan. Prilaku guru dalam menjalani kuliah hanya sekedar memperoleh nilai pendidikan. Padahal idealnya, perolehan prestasi pendidikan tersebut harus dibarengi dengan sikap spiritualitas sehingga memiliki kedudukan yang tinggi. Sehingga mengurangi generasi guru pendidikan yang bersikap duniawi. Saat ini semakin hilang nilai-nilai tasawuf, semakin deras arus pergeseran dan kemorosotan nilai rohaniah yang ada dalam diri manusia suhingga banyak melahirkan tenaga pendidik yang hanya sebatas mengharapkan imbalan material, sehingga hilang rasa tanggung jawab yang optimal. Manusia terdiri dari dua unsur yaitu unsur jasmani dan unsur rohani maka guru pendidikan Islam seharusnya harus mampu mengakomodir kedua unsur tersebut. Untuk tercapai kedudukan tersebut harus dengan pendalaman tasawuf yang komprehensif.
CITATION STYLE
Wahyudi, W. (2021). Kedudukan Guru dalam Perspektif Tasawuf. Sultra Educational Journal, 1(3), 60–63. https://doi.org/10.54297/seduj.v1i3.202
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.