ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi publik yang berkembang terhadap eks peserta Ijtima Ulama di Gowa yang dianggap sebagai salah satu kluster persebaran pandemi korona di Indonesia. Pendekatan penelitian menggunakan analisis wacana kritis Model Fairclough. Pendekatan itu memungkinkan penggunaan bahasa dalam wacana ditempatkan sebagai praktik sosial; wacana atau penggunaan bahasa dihasilkan dalam sebuah peristiwa diskursif tertentu; dan wacana yang dihasilkan berbentuk sebuah genre tertentu. Data penelitian berupa wacana tanggapan para pengguna Facebook terhadap pemberitaan tentang pandemi korona kluster Gowa. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah kegiatan Ijtima Ulama di Gowa, para eks peserta kegiatan tersebut mendapat beragam stigma negatif. sebagian besar warganet beranggapan bahwa eks kegiatan Gowa sebagai salah satu penyebar wabah korona di Indonesia. Meskipun para eks peserta kegiatan Gowa sudah menjalani proses karantina dan pengobatan, tetap mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan dari masyarakat sekitar, terkesan eks kegiatan Gowa dan keluarga dikucilkan meskipun sebenarnya masyarakat lebih menarik diri. Pemahaman agama yang trerkesan membabi buta akan sangat berbahaya bagi kehidupan umat Islam. Penanganan lebih tegas terhadap kejadian serupa agar masyarakat agar lebih patuh terhadap kebijakan pemerintah.
CITATION STYLE
Kusno, A. (2020). PERSEPSI PUBLIK TERHADAP PENULARAN PANDEMI KORONA DI INDONESIA KLUSTER GOWA. Masyarakat Indonesia, 46(2), 180–193. https://doi.org/10.14203/jmi.v46i2.880
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.