Indonesia sebagai negara berkembang sangat mengandalkan kekayaan alamnya pada sektor perkebunan yang memiliki kontribusi dalam pertumbuhan laju perekonomian. Fluktuasi harga CPO dipengaruhi oleh kedelai yang merupakan produk substitusi CPO, fluktuasi CPO ini sangat mempengaruhi jumlah produksi dan permintaan terhadap CPO itu sendiri dan berdampak terhadap harga Tandan Buah Segar (TBS) dan meningkatnya harga CPO global. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat analisis deskriptif dengan menggunakan studi pustaka sebagai teknik pengumpulan data sekunder. Menanggapi isu CPO pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan percepatan penyaluran ekspor CPO dengan melakukan penetapan bea keluar dan tarif bea keluar dalam program percepatan penyaluran CPO dan turunannya melalui ekspor yang diatur dalam PMK/102/PMK.010/2022. Selain itu pemerintah juga melakukan penetapan tarif layanan dalam Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS) ditujukan untuk menstabilkan harga TBS dan mengoptimalkan perdagangan dan produksi CPO serta produk turunannya PMK 103/PMK.05/2022. Program percepatan penyaluran ekspor CPO dijalankan dengan berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan pemerintah dalam perundang-undangan dengan melalui pengawasan dan penelitian yang intensif kepada eksportir, yang diharapkan dapat menaikan volume ekspor dan menstabilkan harga TBS dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui kenaikan devisa negara.
CITATION STYLE
Nurfadjri, A. (2023). Dampak Fluktuasi CPO Terhadap Program Percepatan Penyaluran Ekspor CPO Dalam Pemulihan Ekonomi Indonesia. Dialektika : Jurnal Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 8(1), 152–161. https://doi.org/10.36636/dialektika.v8i1.1537
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.