Nelayan di Kecamatan Lekok hampir semua kapal yang digunakan berbahan kayu dengan ukuran rata-rata panjang 10-15 meter, lebar 2 meter dan tinggi 1 meter. Masalah yang terjadi sekarang harga kapal kayu yang naik seiring dengan naiknya harga bahan baku kayu dan upah tenaga kerja. Perawatan kapal kayu dengan metode tradisional dilakukan setiap minggu untuk membersihkan kulit kapal dari hewan laut dan kerak yang menempel di kulit kapal, 3 bulan sekali kapal di docking untuk penggantian papan yang bocor dan lepas dan juga perbaikan mesin kapal. Metode perbaikan kapal dengan memanfaatkan teknologi laminasi fiberglass ini telah terbukti secara efektif untuk perbaikan kapal, terutama pada bagian kulit lambung kapal. Urutan pengerjaan perbaikan kapal dengan laminasi fiberglass adalah sebagai berikut: mengeringkan dan membersihkan lambung kapal, mengganti papan kayu yang lepas atau bocor, melakukan laminasi dengan menggunakan dempul dari campuran resin dan talek, laminasi fiberglass dengan lapisan MAT dan resin, tahap terakhir yaitu penyelesaian akhir dan pengecatan. Secara teknis metode ini mampu menjaga kapal bertahan sampai dengan 6 tahun dengan kondisi sampai sekarang kulit kapal belum mengalami kerusakan. Beberapa keuntungan yang didapatkan adalah tidak perlu lagi perbaikan kapal pada bagian lambung kapal baik mingguan atau bulanan, kapal cukup dibersihkan dari lumpur pada kulitnya. Keuntungan lainnya, kapal lebih tinggi kecepatannya karena permukaan kapal yang menjadi halus dan tidak ada air yang terserap ke dalam kulit kapal.
CITATION STYLE
Sunardi, S., Sukandar, S., & Setiono, B. (2018). LAMINASI FIBERGLASS UNTUK MEMPERBAIKI KAPAL IKAN KAYU DI KECAMATAN LEKOK, KABUPATEN PASURUAN, JAWA TIMUR. J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1). https://doi.org/10.25047/j-dinamika.v3i1.495
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.