Komoditas perkebunan memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional yang tercermin dari kontribusinya yang besar terhadap produk domestik bruto, penyerapan tenaga kerja, dan neraca perdagangan yang selalu positif. Namun ekspor komoditas perkebunan sangat didominasi oleh produk segar atau setengah jadi. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tambah produk komoditas perkebunan masih rendah. Model penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan rendahnya nilai tambah tersebut disebabkan, pertama, industri perkebunan masih fokus pada produksi produk segar atau setengah jadi. Kedua, mismatch antara perkebunan hulu dan hilir. Ketiga, belum adanya regulasi yang melarang ekspor hasil perkebunan dalam bentuk segar atau setengah jadi. Berangkat dari permasalahan tersebut, pemerintah perlu terlebih dahulu memberikan DAK Fisik Perkebunan kepada pemerintah daerah dan insentif bagi industri perkebunan. Kedua, meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil perkebunan rakyat. Ketiga, urgensi membentuk undang-undang industri perkebunan yang strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk perkebunan.
CITATION STYLE
Dahiri, D. (2022). Analisis Nilai Tambah Komoditas Unggulan Subsektor Perkebunan. Jurnal Budget : Isu Dan Masalah Keuangan Negara, 7(1). https://doi.org/10.22212/jbudget.v7i1.122
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.