Penelitian ini merupakan penelitian tindakan maka dilaksanakan selama dua siklus. Siklus-siklus itu merupakan rangkaian yang saling berkelanjutan, Setiap siklusnya selalu ada persiapan tindakan, pelaksanaan tindakan, pemantauan dan evaluasi, dan refleksi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode metode Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan model Kemmis dan Mc. Taggart yang merupakan model pengembangan dari model Kurt Lewin.Peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitain. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil penilaian kinerja guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I sebesar 72,07%. siklus II sebesar 92,4 % . Rata-rata hasil penilaian kinerja guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus II sebesar 93,8%, siklus I sebesar 65,83%, Rata-rata hasil penilaian kinerja guru dalam menilai prestasi hasil belajar siswa siklus II dengan persentasi 90,5%. siklus I sebesar 81,42%. Rata-rata hasil melaksanakan Pembelajaran tindakan penilaian kinerja guru dalam melaksanakan tindak lanjut siklus II sebesar 83%, siklus I sebesar 72,62% maka ada kenaikan yang signifikan sebesar pada setiap penilaian kinerja, maka dengan adanya supervisi edukatif berkolaboratif ternyata banyak guru berhasil menyusun program tindak lanjut dengan skor lebih dari 80. Dengan meningkatnya kinerja guru di SDN 002 Tana Tidung maka dapat berakibat terjadinya pembelajaran efektif yang mampu memotivasi belajar siswa dengan meningkatnya hasil belajar terutama nilai ujian semester.
CITATION STYLE
Bunga, R. S. (2022). EFEKTIVITAS SUPERVISI EDUKATIF KOLABORATIF UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS SECARA PERIODIK DI SDN 002 TANA TIDUNG KALIMANTAN UTARA. E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 651–660. https://doi.org/10.47492/eamal.v2i1.1197
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.