Patuntung Sebagai Kepercayaan Masyarakat Kajang Dalam (Ilalang Embayya) Di Kabupaten Bulukumba

  • Hasan H
  • Nur H
N/ACitations
Citations of this article
67Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis ; (1) eksistensi Patuntung sebagai ajaran masyarakat Kajang Dalam (ilalang embayya); (2) fungsi Patuntung bagi masyarakat Kajang Dalam (ilalang embayya); (3) bentuk aplikasi Patuntung dalam kehidupan masyarakat Kajang Dalam (ilalang embayya). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik penentuan dan pengambilan sasaran informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Maksudnya, penentuan sampel informan ditentukan dengan sengaja berdasarkan kriteria masyarakat Kajang Dalam yang bertempat tinggal di dalam Kawasan Adat Ammatoa maupun di luar Kawasan Adat Ammatoa. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif melalui tahap reduksi data, penyajian data, serta verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Patuntung sebagai kepercayaan masyarakat Kajang Dalam (ilalang embayya) (1) kepercayaan Patuntung pertama kali dimulai dari munculnya manusia pertama yakni ammatoa (bohe pertama) dengan sumber ajarannya Pasang ri Kajang yang mengajarkan hidup sederhana, hidup dalam keadaan bersih, sembahyang secara terus menurus, dan ritual-ritual dalam ajaran Patuntung masih dilakukan sampai sekarang; (2) berfungsi sebagai ajaran, penyelamat, kontrol sosial, dan pemersatu, (3) sebagai aplikasi kepercayaan Patuntung dalam hubungan dengan Tu Rie A’rakna (Allah SWT), hubungan dengan tallasa kamase-mase (hidup sederhana), dan hubungan dengan lingkungan alam. Oleh karena itu, berdasarkan temuan yang telah diperoleh disarankan agar masyarakat Kajang Dalam (ilalang embayya) ajaran Patuntung yang pada hakikatnya harus direalisasikan dengan memadukan syariat agama Islam, pemerintahan dengan Adat Ammatoa sekiranya tetap melestarikan atau menjaga nilai-nilai ajaran Patuntung agar tidak tergerus oleh arus globalisasi, dan bagi pembaca, materi dari hasil tesis ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan untuk menanamkan sikap tallasa kamase-masea (hidup sederhana) sebagai jalan hidup dan bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan referensi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Hasan, H., & Nur, H. (2019). Patuntung Sebagai Kepercayaan Masyarakat Kajang Dalam (Ilalang Embayya) Di Kabupaten Bulukumba. Phinisi Integration Review, 2(2), 185. https://doi.org/10.26858/pir.v2i2.9981

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free