Rivalitas antara Amerika Serikat dan Tiongkok di perairan Asia Tenggara semakin mendorong kewaspadaan negara-negara di Asia Tenggara. Bagi Amerika Serikat, Asia Tenggara merupakan salah satu lokasi Forward Operating Site bagi militernya; sementara bagi Tiongkok, Asia Tenggara sebagai salah satu jalur perdagangannya yang paling penting ( String of Pearl) dan memiliki klaim teritorial di wilayah perairan Laut Tiongkok Selatan. Artikel ini bertujuan untuk memaknai strategi bebas aktif Indonesia guna merespons rivalitas tersebut dalam konteks pengadaan kapal selam Kelas Chang Bogo dari Korea Selatan. Pertama, hadirnya Chang Bogo dapat menambah kompleksitas modernisasi persenjataan khususnya kapal selam serang di Asia Tenggara. Kedua, di sisi lain, Indonesia semakin aktif dalam rantai pasok persenjataan global yang melibatkan industri pertahanan mancanegara, khususnya kapal selam yang marak digunakan karena efektivitas serang sembunyi ( stealth). Dengan menggunakan teori jejaring-aktor, artikel ini menyimpulkan bahwa kedua posisi Indonesia tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan dalam menghadapi konstelasi regional yang kompleks akibat rivalitas AS-Tiongkok, apabila Indonesia mampu memformulasikan strategi maritim berdasarkan kekuatan kapal selam yang dimiliki. Kata kunci: Asia Tenggara, kapal selam Kelas Chang Bogo,jejaring-aktor,politik bebas-aktifIndonesia, rivalitas maritim Amerika Serikat-Tiongkok
CITATION STYLE
Armandha, S. T. (2018). POSISI BEBAS AKTIF INDONESIA DALAM RIVALITAS TIONGKOK DAN AMERIKA SERIKAT DI ASIA TENGGARA TERKAIT PENGADAAN ALUTSISTA. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 6(3). https://doi.org/10.33172/jpbh.v6i3.317
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.