Tuberkulosisi (TB) paru merupakan salah satu penyakit tidak menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyebabkan kematian. Indonesia berada dalam daftar 30 negara dengan beban tuberkulosis tertinggi di dunia dan menempati peringkat tertinggi ketiga di dunia terkait angka kejadian TB paru. Insidensi TB paru  di Indonesia pada tahun 2018 adalah 316 per 100.000 penduduk atau diperkirakan sekitar 845.000 penduduk menderita tuberkulosis pada tahun 2018. Tujuan penelitian Untuk menganalisis besar faktor risiko kejadian penyakit TB paru BTA+ di Kabupaten Buton Utara. Metode menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan case control studi. Populasi peneltian adalah seluruh penderita TB Paru di Kabupaten Buton Uatara yaitu sebanyak 411 orang. Sampel penelitian berjumlah 70 orang yang terdiri dari 35 orang sebagai kelompok control dan 35 orang lainnya sebagai kelompok kasus, yang ditentukan dengan teknik probability sampling menggunakan pendekatan simple random sampling. Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p-value 0,000 < α 0,05), kebiasaan merokok (p-value 0,000 < α 0,05), kontak langsung (p-value 0,000 < α 0,05), dan kepadatan hunian (p-value 0,008 < α 0,05) dengan kejadian TB Paru+ BTA=di Wilayah Kabupaten Buton Utara. Kesimpulan penelitian adalah faktor risiko pengetahuan, kebiasaan merokok, kontak langsung dan kepadatan hunian berhubungan dengan kejadian TB Paru BTA+, sehingga sangat penting untuk memperhatikan dan menekan faktor risiko tersebut dalam upaya menurunkan angka kejadian TB Paru BTA+.
CITATION STYLE
Indrawati, Yusran, S., & Sudayana, I. P. (2023). Analisis Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru Bakteri Tahan Asam Positif Di Wilayah Kabupaten Buton Utara. Nursing Sciences Journal, 7(1), 1–10. https://doi.org/10.30737/nsj.v7i1.4149
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.