Angkringan merupakan ruang publik yang menawarkan makanan dan minuman dengan harga cukup murah dan menjadikan interaksi sosial bagi masyarakat. Tidak sedikit juga dari pedagang angkringan mengobrol dengan pembeli sambil merokok dengan tujuan untuk mengusir rasa bosan, mengusir rasa lelah dan kantuk saat berjualan. Merokok merupakan kegiatan yang dapat membahayakan kesehatan dan dapat menimbulkan penyakit misalnya, kanker paru-paru, kanker saluran pernapasan, dan penyakit jantung sistemik. Merokok juga dapat menurunkan bakteri flora normal didalam rongga mulut dan meningkatkan jumlah bakteri potensial patogen, misalnya Staphylococcus aureus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bakteri Staphylococcus spp pada swab mukosa rongga mulut pedagang angkringan yang merokok. Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dan teknik sampling total dengan jumlah sampel sebanyak 12 responden. Hasil penelitian bakteri Staphylococcus spp pada swab mukosa rongga mulut perokok terinfeksi Staphylococcus aureus sebanyak 12 responden (100%). Bakteri ini dapat ditemukan didalam rongga mulut perokok dikarenakan paparan asap rokok yang terus-menerus sehingga mendukung kolonisasi dan melekatnya Staphylococcus aureus pada inang serta dapat menyebabkan pertumbuhan mikoorganisme. Paparan asap rokok yang terus-menerus akan menyebabkan Staphylococcus aureus akan lebih invasif dan terus-menerus menetap didalam inang. Kesimpulan pada ini ditemukan bakteri Staphylococcus aureus sebesar 100% pada swab mukosa rongga mulut perokok.
CITATION STYLE
Wardani, S. K. (2023). IDENTIFIKASI Staphylococcus Spp PADA SWAB MUKOSA RONGGA MULUT PEDAGANG ANGKRINGAN YANG MEROKOK DI JALAN PATTIMURA KOTA KEDIRI. Jurnal Wiyata: Penelitian Sains Dan Kesehatan, 10(2), 73. https://doi.org/10.56710/wiyata.v10i2.753
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.