Pendidikan anak usia tentunya melibatkan banyak aspek. Salah satunya adalah literasi dini. Literasi dini bukan berarti mengajarkan anak untuk membaca, namun bagaimana membangun agar anak-anak cinta membaca. Literasi dini dapat mengasah kemampuan mereka untuk berbicara dan menulis. Namun sayangnya tidak semua anak saat ini suka membaca. Tidak adanya buku bacaan dirumah menyumbang rendahnya literasi pada anak usia dini. Terlebih lagi di zaman modern seperti saat ini dimana smartphone merajalela dimana-mana, tentunya semakin membuat anak-anak jauh dari buku. Melihat fakta tersebut, maka membuat sudut baca atau pojok literasi, bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan minat baca anak usia dini. Pada saat ini, sudah mulai banyak sekolah yang mengadakan program pojok literasi karena program ini sangat efektif untuk menumbuhkan minat baca pada siswanya. Namun demikian, tidak semua sekolah mampu menyediakan pojok literasi ini. Ada banyak hal yang menghambat terciptanya pojok literasi, salah satunya adalah ketersediaan dana. TK ABA Sragan adalah salah satu taman pendidikan usia dini yang ada di Minggir, Sleman, Yogyakarta. TK ABA Sragan belum memiliki cukup sumber baca yang mampu meningkatkan minat baca siswanya. Berangkat dari hal tersebut, maka diperlukan usaha untuk meningkatkan minat baca siswa TK ABA Sragan. Salah satunya adalah dengan menyediakan pojok literasi di TK ABA Sragan dan mengadakan kegiatan read aloud. Pojok literasi ditata lebih baik dengan menambah koleksi buku, sedangkan kegiatan read aloud dilakukan agar meningkatkan bonding dengan anak-anak sehingga anak-anak semakin tertarik untuk membaca buku
CITATION STYLE
Shalihah, M., & Farida Noor Rohmah. (2023). Peningkatan minat baca anak usia dini dengan pojok literasi di TK ABA Sragan, Sendang Mulyo, Minggir, Sleman. BEMAS: Jurnal Bermasyarakat, 4(2), 257–267. https://doi.org/10.37373/bemas.v4i2.763
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.