ANALISIS KEMANFAATAN USAHA TANI KACANG TANAH SISTEM TUMPANGSARI

  • HERRY NUR FAISAL
N/ACitations
Citations of this article
59Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

ABSTRACT Peanuts are in the second most important position after soybeans in Indonesia, so they have the potential to be developed because peanuts have high economic value and have a large enough domestic market opportunity. Based on the area of ​​cultivation, peanuts rank fourth after rice, corn and soybeans. The results of the study are as follows 1). Farmers spend a production cost of Rp. 3,865,500 in a farm scale of 1 ha per planting season. Production costs include the means of producing fertilizer, purchasing peanut seeds, transportation and costs of tillage until the harvesting process. The net income received by farmers in farming peanuts in the intercropping system is the value obtained from the proceeds from the sale of peanuts minus all costs incurred by farmers in farming so that the farm income is IDR 6,434,500. 2). The B / C ratio of peanut farming in one crop in the intercropping in the village of kacangan, ngunut sub-district, Tulungagung Regency,> 1 is 1.66 so it is feasible to cultivate. Keywords: farming, economic benefits, peanuts, intercropping     ABSTRAK . Kacang tanah menduduki posisi kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia sehingga berpotensi untuk dikembangkan karena kacang tanah memiliki nilai ekonomi tinggi dan memiliki peluang pasar dalam negeri yang cukup besar.Berdasarkan luas pertanaman, kacang tanah menempati urutan ke empat setelah padi, jagung dan kedelai.Hasil dari penelitian sebagai berikut 1). Petani mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp 3.865.500,- dalam ukuran skala usahatani 1 ha tiap satu kali musim tanam. Biaya produksi meliputi sarana produksi pupuk, pembelian benih kacang tanah, transportasi dan biaya pengolahan tanah sampai proses pemanenan. Pendapatan bersih yang diterima petani dalam berusahatani kacang tanah pada system tumpangsari merupakan nilai yang didapatkan dari hasil penerimaan penjualan kacang tanah dikurangi dengan semua biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam usahatani sehingga pendapatan usahatani sebesar Rp 6.434.500,-. 2). Rasio B/C usahatani kacang tanah dalam satu kali tanam pada tumpangsari di Desa kacangan kecamatan ngunut Kabupaten Tulungagung > 1 yaitu 1,66 sehingga layak untuk diusahakan. Kata Kunci : usaha tani, manfaat ekonomi, kacang tanah, tumpang sari

Cite

CITATION STYLE

APA

HERRY NUR FAISAL. (1970). ANALISIS KEMANFAATAN USAHA TANI KACANG TANAH SISTEM TUMPANGSARI. Jurnal AGRIBIS, 7(1), 7–15. https://doi.org/10.36563/agribis.v7i1.293

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free