Pengukuran skala pengalaman kerawanan pangan (FIES) yang dikhususkan pada populasi rumah tangga pertanian belum pernah dilaporkan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengukuran FIES untuk mengestimasi prevalensi kejadian kerawanan pangan pada rumah tangga pertanian melalui uji coba Survei Pertanian Terintegrasi (SITASI) di tiga provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat pada 2020. SITASI mengobservasi 1,300 sampel rumah tangga di tiga provinsi tersebut. Pengukuran FIES diterapkan pada pelaksanaan survei untuk mengestimasi prevalensi kerawanan pangan, baik secara persentase maupun jumlah absolut. Estimasi dilakukan dengan menggunakan penimbang survei yang diperoleh dari rancangan penarikan sampel acak bertingkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran FIES dapat diterapkan pada rumah tangga pertanian melalui SITASI. Semua asumsi yang mendasari validitas pengukuran FIES terpenuhi. Secara total, tingkat prevalensi kerawanan pangan moderat hingga parah di tiga provinsi lokasi uji coba hanya sebesar 1,12 % dari total rumah tangga pertanian. Sementara itu, prevalensi kerawanan pangan parah hanya sebesar 0,12 %. Temuan ini mengkonfirmasi bahwa kejadian kerawanan pangan cukup jarang terjadi pada rumah tangga pertanian. Meskipun begitu, secara absolut jumlahnya masih cukup signifikan sehingga diperlukan upaya intervensi, antara lain, melalui peningkatan produktivitas usaha pertanian, peningkatan skala usaha pertanian, dan bantuan sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar makanan.
CITATION STYLE
Kadir, K., & Prasetyo, O. R. (2021). KAJIAN PENGUKURAN SKALA PENGALAMAN KERAWANAN PANGAN PADA RUMAH TANGGA PERTANIAN: HASIL UJI COBA SURVEI PERTANIAN TERINTEGRASI. Jurnal Litbang Sukowati : Media Penelitian Dan Pengembangan, 5(1), 93–107. https://doi.org/10.32630/sukowati.v5i1.258
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.