Indeks membaca di Indonesia masih tergolong masih rendah sehingga banyak mahasiswa menjadi korban dari berita bohong yang berkembang di media sosial. Selain itu, mahasiswa belum mampu memanfaatkan teknologi digital sebagai literasi digital dengan maksimal, sehingga berimplikasi pada lemahnya pengetahuan terkait civic literacy. Desain penelitian yang digunakan adalah literatur review dan jenis penelitian kualitatif. Metode penelitiannya adalah kepustakaan, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumen dan analisis data yang digunakan adalah analisis isi. Civic literacy memiliki peranan yang penting dalam menghadapi era society 5.0, dengan adanya kemampuan civic literacy sangat membantu mahasiswa untuk berpartisipasi dalam mewujudkan keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara. Society 5.0 memiliki tantangan yang berat bagi pendidikan tinggi, apabila setiap dosennya tidak membekali kemampuan civic literacy pada mahasiswa. Strategi penguatan civic literacy melalui literasi digital dapat dilakukan dengan efektif, dengan cara mengimplementasikan metode pembelajaran yang bervariatif dan menggunakan media pembelajaran yang berbasis digital. melalui hal tersebut, mahasiswa akan tertarik dengan pembelajaran tersebut, mengingat mahasiswa merupakan generasi digital native yang tidak bisa lepas dengan teknologi digital. Penguatan civic literacy sangat efektif dilakukan dengan memanfaatkan literacy digital sehingga setiap mahasiswa dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman khususnya era society 5.0.
CITATION STYLE
Widiatmaka, P., & Kurniawan, I. D. (2023). Peningkatan Civic Literasi dengan Memanfaatkan Literasi Digital Melalui Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jurnal Pekommas, 8(1), 59–70. https://doi.org/10.56873/jpkm.v8i1.5126
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.