Hiperkolesterolemia mengakibatkan terjadinya peningkatan produksi ROS yang menimbulkan stress oksidatif dengan peningkatan Lipid Peroksidase (LPO) yang menyebabkan infertilitas dengan penurunan kadar testoteron. Kondisi ini dapat dinetralkan dengan mengkonsumsi antioksidan dari luar tubuh seperti N-Acetylcysteine (NAC). Untuk mengetahui pengaruh pemberian NAC terhadap hormon testoteron yang diberi diet tinggi kolesterol. Penelitian ekperimental dengan pendekatan post test only control group design. Subyek penelitian berjumlah 24 ekor tikus jantan galur sparague dawley yang dibagi secara acak menjadi 4 kelompok. Kelompok K1 tanpa pemberian NAC dan diet tinggi kolesterol. Kelompok K2 tanpa pemberian NAC namun diberi diet tinggi kolesterol. Kelompok K3 dan K4 diberi diet tinggi kolesterol dan NAC masing-masing dengan dosis 3,14 mg/ml dan 6,3 mg/ml. Hari ke 25 dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan kadar testoteron di IBL FK UNISSULA pada November - Desember 2020. Uji One Way Anova menunjukkan perbedaan bermakna pada kadar testoteron menunjukkan perbedaan bermakna (p=0,021). Hasil uji Post Hoc Tukey kadar testoteron pada K1 dan K4 menunjukkan perbedaan signifikan terhadap K2 (p<0,05). Pemberian NAC menunjukan secara bermakna dapat meningkatkan kadar hormon testoteron yang diberi diet tinggi kolesterol.
CITATION STYLE
Faozah, N., Nasihun, T., Chodidjah, C., Sumarawati, T., Pertiwi, D., & Widodo, J. W. (2021). Pengaruh Pemberian N-Acetylcystein Terhadap Kadar Hormon Testosteron pada Hiperkolesterolemia. Jurnal Litbang Edusaintech, 2(1), 8–12. https://doi.org/10.51402/jle.v2i1.35
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.