Latar Belakang. Kelelahan merupakan salah satu gejala yang paling umum pada klien dengan penyakit stadium lanjut termasuk pada pasien yang menjalani hemodialisis.Jadwal hemodialisis yang rutin dilakukan secara intermiten ditambah dengan komplikasi intradialisis yang sering menyertai.Terdapat pendekatan latihan napas dalam untuk mengurangi kelelahan yang dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien kapanpun dan dimanapun.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh napas dalam terhadap tingkat kelelahan pada pasien post hemodialisis di ruang hemodialisis di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. Metode.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen (Quasy experiment) dengan pendekatan pre-post test without control.Sampel dalam penelitian ini berjumlah 26 responden dan teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling.Uji yang digunakan adalah Mcnemar.Hasil.Di dapat tingkat kelelahan sebelum dilakukan napas dalam lebih dari setengahnya mengalami kelelahan 61,5% dan sebagian kecil tidak mengalami kelelahan 38,5% sedangkan sesudah dilakukan napas dalam terdapat sebagian kecil mengalami kelelahan 23,1% dan lebih dari setengahnya tidak mengalami kelelahan 76,9%. Simpulan. Terdapat pengaruh yang bermakna sesudah dilakukan napas dalam terhadap tingkat kelelahan pada pasien post hemodialisis di ruang hemodialisis Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung dengan nilai P = 0,002.
CITATION STYLE
Kusmiran, E. (2019). PENGARUH NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT KELELAHAN PASIEN POST HEMODIALISIS DI RUANG HEMODIALISIS RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG. Journal of Nursing and Health, 1(2), 64–72. https://doi.org/10.25099/jnh.vol1.iss2.19
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.