Kebijaksanaan pengelolaan irigasi tersebut adalah peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan irigasi dengan meningkatkan peran serta lembaga pengelola irigasi yang tergabung dalam wadah Himpunan Petani Pengelola Air (HIPPA). Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui pola interelasi lembaga HIPPA dengan lembaga lain di wilayah pedesaan; dan (2) strategi pengembangan lembaga HIPPA di wilayah pedesaan. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analitis dengan Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive methods di Jawa Timur. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa (1) Interelasi HIPPA dengan Kelompok Tani, Interelasi HIPPA dengan Dinas PU, Kelompok Tani dan Dinas Pertanian, Interelasi HIPPA dengan Kelompok Tani dan BPD, Interelasi HIPPA dengan Pemerintah Desa, BPD dan Dinas PU, Interelasi HIPPA dengan Pemerintahan Desa dan Lembaga Tradisional, serta Interelasi antara HIPPA dengan Dinas PU dan Dinas PU Prov. Jatim. (2) Pemerintah Propinsi Jawa Timur memberi kewenangan pengelolaan jaringan irigasi tersier dan kuarter kepada HIPPA yang berbadan hukum merupakan langkah awal bagi lembaga tersebut untuk mulai bebenah diri dari sisi organisasi maupun finansial.
CITATION STYLE
Soejono, D., Zahrosa, D. B., Maharani, A. D., & Sari, S. (2023). POLA INTERELASI DAN PENGEMBANGAN HIMPUNAN PETANI PEMAKAI AIR (HIPPA) DI WILAYAH PEDESAAN JAWA TIMUR. AGRIBIOS, 21(1), 82. https://doi.org/10.36841/agribios.v21i1.2846
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.