THE ETHNOPEDAGOGY STUDY ON THE "MEGIBUNG" TRADITION IN KARANGASEM

  • Kasih L
  • Bayu G
  • Jayanta I
N/ACitations
Citations of this article
86Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Bali dikenal dengan budaya dan adat istiadatnya. Setiap lini kehidupan di Bali terkait dengan adat dan budaya termasuk pada prosesi “makan bersama” atau yang dikenal dengan istilah “mengibung”. Tradisi megibung di Bali sudah ada sejak jaman perang sekitar tahun 1614 Caka atau saat Raja Karangasem I Gusti Anglurah Ktut Karangasem, berperang menaklukkan kerajaan-kerajaan di Sasak (Lombok). Pada saat itu “megibung” dilaksanakan untuk menjaga persatuan dan kekompakan pasukan saat berperang dengan makan bersama. Tradisi “megibung” sebenarnya sarat akan makna dan aturan. Dalam tulisan ini, penulis berusaha mengkaji tradisi “megibung” dalam kajian etnopedagogik dengan berusaha mengkaji nilai filosofis, antropologis, sosiologis dan psikologis yang terdapat pada tradisi “megibung”.Kata Kunci: "Megibung"; Ethnopedagogy

Cite

CITATION STYLE

APA

Kasih, L. S., Bayu, G. W., & Jayanta, I. N. L. (2019). THE ETHNOPEDAGOGY STUDY ON THE “MEGIBUNG” TRADITION IN KARANGASEM. Jurnal Filsafat Indonesia, 2(3), 103–109. https://doi.org/10.23887/jfi.v2i3.22154

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free