Latar belakang: Di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) masih menjadi masalah. Perdarahan postpartum, yang menyumbang 19,3% dari semua kematian ibu di Indonesia, adalah penyebab utama kematian bagi wanita hamil. Salah satu faktor risiko perdarahan postpartum adalah anemia. Tujuan: Bertujuan menganalisis hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan frekuensi perdarahan postpartum di Rumah Sakit Umum Daerah Batara Siang di Kabupaten Pangkep.. Metode: Desain penelitian menggunakan metodologi case control dan merupakan studi observasional analitik. Dengan total 150 sampel, sampel ini menggunakan rasio 1:1 antara kelompok kontrol dan kasus. Teknik analisis univariat dan bivariat digunakan untuk menganalisis data. Dengan uji chi-square dan perhitungan OR. Hasil: hasil uji bivariat pada variabel kadar hemoglobin trimester 1, 2 dan 3 dengan kejadian perdarahan post-partum masing-masing didapatkan hasil yang signifikan secara statistic dengan p sama dengan 0,000 (p<0,05), 0,000 (p<0,05) dan 0,000 (p<0,05), yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara ibu yang mengalami anemia pada kehamilan dengan kejadian perdarahan post-partum di RSUD Batara Siang. dan hasil OR masing-masing 25,351x, 10,804x dan 35,821x merupakan tingkat risiko untuk mengalami perdarahan post-partum. Dan penyebab perdarahan postpartum diperoleh retensio plasenta (44%), atonia uteri (28%), rupture uteri (18,6%), dan inversio uteri (9,4%). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara anemia dalam kehamilan dengan kejadian perdarahan postpartum, tingkat risiko perdarahan postpartum lebih tinggi pada anemia ditrimester 3 dan penyebab utamanya yaitu retensio plasenta.
CITATION STYLE
Aqilah Farah Salsabil, Rauly Rahmadhani, Abdul Rahman, & Ulfa Rimayanti. (2024). Hubungan Anemia dalam Kehamilan dengan Kejadian Perdarahan Postpartum. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 7(6), 1500–1512. https://doi.org/10.56338/mppki.v7i6.5160
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.