Fenomena Buzzer dan Perang Siber Jelang Pemilu 2024: Perspektif Netizen Indonesia

  • Yulianto H
N/ACitations
Citations of this article
120Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Buzzer dan perang siber yang menyebar dalam aktivitas media sosial muncul karena eforia reformasi dan era digital media. Kebebasan menyampaikan pendapat dalam suatu negara demokrasi menjadi kebablasan akibat didukung teknologi media sosial. Hal ini menjadi sangat efektif ketika berubah menjadi ujaran kebencian, dukung mendukung, hingga perang siber setiap menjelang Pemilihan Umum (Pemilu). Penelitian ini menganalisis fenomena buzzer dan perang siber yang terjadi jelang Pemilu 2024 dalam sudut pandang Netizen Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan data diambil melalui wawancara terhadap netizen yang menjadi opinion maker di media sosial. Hasil analisis menunjukan perang siber yang dilakukan oleh buzzer di media sosial dapat membentuk polarisasi netizen, yang dapat di identifikasi dari wacana, opini, isu maupun rumors berbagai kelompok kepetingan di mesia sosial. Temuan penelitian ini menerangkan adanya perubahan konsep opinion leader pada teori two step flow communication yang kini lebih mengedepankan opinion maker anonym dalam tradisi media baru.

Cite

CITATION STYLE

APA

Yulianto, H. (2023). Fenomena Buzzer dan Perang Siber Jelang Pemilu 2024: Perspektif Netizen Indonesia. Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(1), 163–168. https://doi.org/10.59000/jim.v2i1.107

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free