Runtuhnya bangunan menjadi penyebab utama banyaknya korban jiwa saat terjadi gempa. Peraturan gempa 2002 (SNI–1726–2002) telah mengatur tata-tata cara desain ketahanan struktur gedung terhadap gempa dengan membagi kondisi tanah menjadi tiga (tanah lunak, sedang, dan keras) pada respon spektrum gempa rencana. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh ketiga jenis tanah tersebut terhadap desain tulangan elemen struktur. Sebuah struktur beton bertulang dimodelkan sebagai gedung parkir yang berlokasi di wilayah gempa 4. Hasil analisis dan desain (berdasarkan SNI 03-2847-2002) menunjukkan bahwa kebutuhan tulangan terbesar pada balok maupun kolom terdapat pada struktur dengan kondisi tanah lunak. Sementara kebutuhan tulangan yang paling kecil terdapat pada kondisi tanah keras. Perbedaan keduanya bahkan mencapai dua kali lipat untuk balok, dan tiga kali lipat untuk kolom. Kata kunci : balok, beton bertulang, desain tulangan, ketahanan gempa, kolom
CITATION STYLE
Yoresta, F. S. (2017). Perbedaan Desain Tulangan Elemen Struktur Beton Bertulang Berdasarkan Jenis Tanah Pada SNI-1726-2002. Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand), 13(1), 23. https://doi.org/10.25077/jrs.13.1.23-28.2017
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.