Pada saat ini praktik pernikahan dini dalam masyarakat masih sering kita jumpai di Indonesia. Dimana hal tersebut melanggar dasar hak anak khususnya anak perempuan atas hak pendidikan, kesehatan, dan perlindungan dari kekerasan. Dalam target Sustainable Development Goals (SDGs) salah satu tujuannya ialah mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menekankan analisa terhadap studi pustaka dengan mempelajari literature review yang bersumber pada BPS (Badan Pusat Statistik), Bappenas, UNICEF, Komnas Perempuan. Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya pernikahan dini di antaranya ekonomi, pendidikan, media massa, melanggengkan hubungan, tradisi keluarga, tradisi adat, kecelakaan (married by accident), tempat tinggal, bencana alam dan regulasi pemeritah yang kurang tegas. Hal tersebut berpengaruh terhadap pendidikan, kesehatan, partisipasi tenaga kerja, hingga kekerasan dan penceraian pada anak. Dapat disimpulkan bahwa pernikahan dini adalah salah satu tantangan dalam pencapai target SDGs, dalam mengatasi hal tersebut diperlukannya sebuah kebijakan dan kerja sama dari beberapa pihak guna mencegah dan menekan angka pernikahan dini di Indonesia.Kata Kunci : Pernikahan Dini, SDGs AbstractAt this time the practice of early marriage in society is still often encountered in Indonesia. Where this violates the basic rights of children, especially girls, to the right to education, health, and protection from violence. One of the targets for the Sustainable Development Goals (SDGs) is to find gender and empower all women. This study uses qualitative research methods with analysis of literature studies by studying literature reviews sourced from BPS (Central Statistics Agency), Bappenas, UNICEF, Komnas Perempuan. The results of this study indicate that there are several factors that cause early marriage, including the economy, education, mass media, perpetuating relationships, family traditions, traditional traditions, accidents, housing, natural disasters and government regulations that are less firm. This affects education, health, labor participation, to violence and divorce in children. The key is that early childhood is a challenge in achieving the SDGs targets, in overcoming this it requires a policy and cooperation from several parties to prevent and suppress the number of early marriages in Indonesia.
CITATION STYLE
Yudianingsih, D. K., Chotimah, H., Putri, K. R., & Islamirza, R. (2022). PROBLEMATIKA PERNIKAHAN DINI DALAM MENCAPAI SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs). Jurnal Kajian Gender Dan Anak, 6(1), 1–16. https://doi.org/10.24952/gender.v6i1.5522
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.