Salah satu industri yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat adalah budidaya perikanan. Jenis ikan yang saat ini paling banyak dibudidayakan adalah ikan nila (Oreochromis niloticus). Meski membudidayakan ikan nila tergolong sederhana, namun ada beberapa hal yang membuat sulitnya mencapai produksi ikan nila yang optimal, salah satunya adalah manajemen pemberian pakan. Budidaya ikan bergantung pada manajemen pakan yang efektif, yang melibatkan pemilihan jenis pakan yang tepat, volume yang tepat, dan frekuensi pemberian pakan yang tepat berdasarkan kebutuhan ikan. Manajemen pemberian pakan pada induk dan benih ikan nila (Oreochromis niloticus) meliputi manajemen pemberian pakan yang terdiri dari sampling induk dan benih, menghitung kebutuhan pakan untuk induk dan benih, menghitung konfersi pakan (Food Conversion Ratio), sintasan, dan mengamati parameter kualitas air kolam. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 2 kali sehari di Instalasi Perikanan Budidaya (IPB) Kepanjen, Kabupaten Malang – Jawa Timur mampu menghasilkan sintasan (SR) yang tinggi, dan FCR yang reatif rendah menunjukkan tingkat pemanfaatan pakan cukup efisien. Kualitas air yang diamati masih optimal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan benih dan indukan ikan nila. Kualitas pakan, frekuensi pemberian pakan yang optimal, dan parameter kualitas air yang optimal mendukung pertumbuhan dan sintasan benih dan indukan ikan nila (Oreochormis niloticus).
CITATION STYLE
Fradina, I. T., & Latuconsina, H. (2022). Manajemen Pemberian Pakan Pada Induk dan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Instalasi Perikanan Budidaya, Kepanjen - Kabupaten Malang. JUSTE (Journal of Science and Technology), 3(1), 39–45. https://doi.org/10.51135/justevol3issue1page39-45
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.