GEJALA DAN UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR (DISLEKSIA)

  • Dewi K
  • Uliani N
N/ACitations
Citations of this article
32Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Dyslexia merupakan salah satu jenis kesulitan belajar, utamanya kesulitan dalam membaca dan menulis yang biasanya dialami oleh beberapa anak di dunia ini. Menurut Child Development Institue, (2008:1) (Martini Jamaris, 2014: 139) bahwa kasus dyslexia ditemui antara 3-6% dari jumlah penduduk. Namun, kasus yang berkaitan dengan kesulitan membaca yang tidak digolongkan ke dalam dyslexia ditemui lebih dari 50% dari jumlah penduduk. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diterapkan metode Fernald, metode Gillingham, dan metode Analisis Glass. Pembelajaran metode tersebut berpusat pada pengembangan metode pengajaran membaca multisensoris yang sering dikenal pula sebagai metode VAKT (Visual, auditory, kinesthetic, and tactile), pendekatan terstruktur taraf tinggi, dan metode pengajaran melalui pemecahan sandi kelompok huruf dalam kata. Mulyadi, (2010: 164) menuliskan bahwa dyslexia merupakan gangguan yang bersifat heterogen, dan masing-masing ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda dalam melakukan studi dyslexia. Mulyadi, (2010: 169) juga menuliskan teori kognitif yang terbagi menjadi dua teori, yaitu: (a) phonological deficit theory dan (b) double deficit theoryKata Kunci: Disleksia, kesulitan belajar, gejala, penanganan

Cite

CITATION STYLE

APA

Dewi, K. Y. F., & Uliani, N. P. (2024). GEJALA DAN UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR (DISLEKSIA). Daiwi Widya, 10(2), 124–132. https://doi.org/10.37637/dw.v10i3.1784

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free