Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis fenomena perilaku, gugatan emosional dan perceraian oleh perempuan dalam keluarga masyarakat matrilineal di Padang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain survei. Teknik pengumpulan data menggunakan formulir wawancara, lembar observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mengklasifikasikan, mendapatkan interpretasi, membuat validitas dan menarik kesimpulan. Untuk menguji validitas data digunakan triangulasi dan diskusi dengan kolega. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena gugatan perilaku, emosi dan perceraian oleh perempuan dalam keluarga masyarakat matrilineal di Padang terjadi karena dampak kesetaraan gender. Di sisi positif, kesetaraan gender dapat dirasakan oleh perempuan dalam pendidikan, kepemimpinan dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Sementara efek samping negatif dari kesetaraan gender dalam keluarga adalah menurunnya kematangan emosi, perubahan budaya dan nilai-nilai agama dalam perilaku sosial perempuan. Implementasi penelitian ini bermanfaat bagi ninik mamak, akademisi, ulama dan pemerintah daerah Padang untuk mensosialisasikan dan memberikan konsultasi untuk mengevaluasi penerapan nilai-nilai budaya, adat dan agama dalam perspektif jenis kelamin dan dengan demikian menciptakan kesetaraan gender harus sesuai dengan ajaran adat dan agama.Purposes of this study were to analyze the behavioral phenomenon, emotional and divorce lawsuit by women in the family of matrilineal society in Padang. This research used a qualitative method with survey design. Technique of collecting data used interview form, observation sheets and documentation. Data analysis was carried out by classifying, getting interpretation, making validity and drawing conclusions. To test the validity of the data used triangulation and discussions with colleagues. The results of research showed that phenomenon of behavioral, emotional and divorce lawsuit by women in the family of matrilineal society in Padang occur due to the impact of gender equality. On the positive side, gender equality could be felt by women in education, leadership and the opportunity to get a job. While the negative side effects of gender equality in the family was declining the emotional maturity, changing in culture and religious values in the social behavior of women. Implementation of this research to be useful for ninik mamak, academician, clergy and the local government of Padang to socialize and provide consultation to evaluate the application of cultural values, customs and religion in a gender perspective and thus creating gender equality should be in accordance with the customary and religious teachings.
CITATION STYLE
Wandi, J. I., & Reflianto, R. (2018). Gender Equality Issues, Perception and Divorce. Justicia Islamica, 15(2), 225–238. https://doi.org/10.21154/justicia.v15i2.1461
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.