Crucible terbuat dari bahan keramik atau logam yang digunakan untuk meleburkan logam atau bahan lainnya pada suhu yang sangat tinggi sebelum dituangkan pada suatu cetakan. Pada buku ini akan membahas tentang pengaruh komposisi bahan penyusun crucible terhadap sifat mekanik yang dihasilkan. Crucible dibuat dengan mencampurkan semen tahan api, limbah evaporation boats, pasir silika, grafit dan kaolin dengan komposisi tertentu. Proses pencampuran bahan dilakukan selama 60 menit dengan penambahan air sebanyak 25% dari total berat material. Proses kompaksi dilakukan dengan tekanan sebesar 80 kg/cm2. Spesimen yang terbentuk didinginkan pada suhu 30°C selama 7 hari sebelum di sintering. Proses sintering dilakukan pada suhu 1200°C selama 2 jam menggunakan furnace untuk menghasilkan produk akhir. Proses karakterisasi menggunakan pengujian impact sesuai dengan ASTM D256 dan pegujian makrografi. Hasil pengujian menunjukan spesimen F memiliki kekuatan impact yang lebih besar dibandingkan spesimen yang lain yaitu sebesar 0,018 J/mm2. Hasil pengujian makrografi pada semua spesimen menunjukan patahan brittle yang ditandai dengan patahan datar.
CITATION STYLE
Rusiyanto, R., Fitriyana, D. F., Widodo, R. D., Widayat, W., Yudiono, H., Musyono, A. D. N., … Sanubari, I. (2022). PENGARUH KOMPOSISI BAHAN TERHADAP MECHANICAL PROPERTIES PADA CRUCIBLE UNTUK PELEBURAN ALUMINIUM. Inovasi Kimia, (1), 197–221. https://doi.org/10.15294/ik.v1i1.80
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.