Penelitian ini bertujuan mengkaji dan mengetahui batasan-batasan etnik yang diterapkan masyarakat Baduy Dalam saat menerima wisatawan yang berkunjung ke wilayah mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan berfokus kepada kebudayaan masyarakat Baduy sebagai basis dalam tulisan ini. Pengumpulan data melalui observasi , wawancara, dokumentasi serta studi pustaka . Analisis data pendekatan secara kualitatif . Adapun hasil penelitian ini yaitu masyarakat Baduy Dalam memiliki batasan etnik terhadap wisatawan yaitu : (1) pengunjung diwajibkan membawa gambir, (2) pengunjung warga negara asing / masyarakat luar daerah Indonesia tidak boleh menginjak daerah Baduy Dalam, (3) pengunjung tidak boleh menggunakan teknologi di daerah Baduy Dalam, (4) pengunjung tidak boleh menggunakan shampoo, sabun, atau odol, (5) pegunjung tidak boleh mendokumentasikan daerah suku Baduy Dalam, (6) pengunjung diperbolehkan merokok, tapi masyarakat Baduy Dalam tidak, (7) aturan berenang di danau, pada jam-jam tertentu, (8) tidak boleh menyuruh masyarakat Baduy Dalam mengambil gambar pengunjung, (9) wisatawan hanya diperbolehkan menginap dalam jangka waktu satu malam, (10) masyarakat Baduy Dalam dan Luar dibedakan dari penampilan. Batasan etnik ini merupakan upaya masyarakat Baduy menjaga identitas dan eksistensi mereka ditengah kegiatan wisata dan arus budaya negatif yang di bawa wisatawan. Lingkup penelitian ini di kampung Cibeo Baduy Dalam, Desa Kanekes, Banten.
CITATION STYLE
Aprilia, C. (2022). Kajian Analisis Batasan Etnik Suku Baduy Dalam terhadap Wisatawan di Kampung Cibeo. Jurnal Studi Inovasi, 2(3), 25–33. https://doi.org/10.52000/jsi.v2i3.101
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.