Praktik Pertunjukan Musik Mandiri dalam Skena Metal Ekstrem

  • Sutopo O
  • Lukisworo A
N/ACitations
Citations of this article
54Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Independent Performance Practice in Extreme Metal Scene. Music performance, including extreme metal, is an integral part of music-based youth groups’ socio-cultural practices. The practice and meaning construction of music performance could not be considered as stagnant, but dynamic in its relationship with surrounding objective structure. In order to understand the meaning construction upon music performance, specifically within the extreme metal scene, this research focuses on the dynamics of individual music performance practice in Yogyakarta in the contemporary neoliberal era. This research was based on re-interpretation of ethnographic qualitative data. Yet, several challenges upon research data re-interpretation had been overcome by the insider status of the second author, and also triangulation interview with previously involved-informant. According to the re-interpretation of qualitative data, it can be argued that independent music performance is the reflection of the youth’s culture-based negotiations against the dominant discourse of commercial space by mainstream cultural industries as well as limited space of expression in the urban landscapes. This kind social networks-based of music performance, ranging from local to trans-local scene and constant experimentations of the scene habitus, show the manifestation of symbolic resistance. In this case, the symbolic resistance is not only based on social class, but also as a manifestation of spatial marginality. Thus, the independent music performance in this research can be a good example in order to keep the values of music idealism in the present and in the future.Pertunjukan musik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari praktik sosio-kultural kelompok budaya kaum muda berbasis musik, termasuk metal ekstrem. Adapun praktik dan pemaknaan terhadap pertunjukan musik bukan merupakan suatu hal yang stagnan, namun senantiasa bergulir secara dinamis dalam relasi dengan struktur objektif yang melingkupinya. Guna membangun pemahaman atas praktik dan pemaknaan terhadap pertunjukan musik, khususnya dalam skena metal ekstrem, artikel ini membahas dinamika praktik pertunjukan musik mandiri di Yogyakarta pada era neoliberal kontemporer. Artikel ini disusun melalui proses re-interpretasi atas data yang diperoleh dengan metode kualitatif etnografi. Beberapa tantangan atas re-interpretasi data penelitian dapat teratasi dengan posisi salah satu penulis sebagai insider dalam skena metal ekstrem serta melalui triangulasi dengan salah satu informan yang sudah terlibat dalam wawancara sebelumnya. Berdasarkan hasil re-interpretasi tersebut, dinamika pertunjukan musik mandiri merefleksikan bagaimana praktik negosiasi berbasis budaya kaum muda terhadap dominasi pewacanaan ruang komersial oleh industri budaya mainstream sekaligus keterbatasan ruang berekspresi dalam landscape perkotaan. Praktik pertunjukan musik mandiri yang mendasarkan pada jaringan sosial dari level lokal hingga trans-lokal dan eksperimentasi atas habitus skena secara berkelanjutan ini merupakan manifestasi perlawanan simbolik. Dalam hal ini, perlawanan tersebut tidak hanya berbasis kelas sosial namun juga merupakan manifestasi peminggiran berbasis ruang. Praktik pertunjukan musik mandiri ini dapat menjadi exemplar yang baik guna menjaga nilai-nilai idealisme bermusik tetap hidup di masa sekarang maupun di masa depan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sutopo, O. R., & Lukisworo, A. A. (2023). Praktik Pertunjukan Musik Mandiri dalam Skena Metal Ekstrem. Resital:Jurnal Seni Pertunjukan, 24(2), 97–111. https://doi.org/10.24821/resital.v24i2.8328

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free