Dalam praktik konseling, konselor harus profesional dalam mejalankan tugasnya, maka dari itu konselor harus memiliki kepercayaan diri yang baik karna konselor selalu menghadapi baranekaragam kondisi klien sehingga konselor harus mampu mengendalikan berbagai situasi dalam praktik konseling. Penelitian ini dibuat bertujuan untuk mengetahui hubungan self-confidence terhadap keberhasilan konseling. Penelitian ini sendiri dilakukan di Balai Rehabilitas Anak Sosial Yang Memerlukan perlindungan Khusus (BRSAMPK) Rumbai di Pekanbaru Riau. Hipotesa awal dalam penelitian ini adalah adanya hubungan self-confidence atau variavel x terhadap keberhasilan konseling atau variable y. Metode pada penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif yang mana dalam penelitian ini menganalisis data dengan bantuan program spss versi IBM SPSS Statistics 24. Teknik dalam menganalisis data dengan menggunakan Pearson Product Moment yang menunjukan hasil perolehan data Nilai sig.2.tailed sebesar 0,001 dengan α = 0,05 maka ternyata 0,001 ≤ 0,05, artinya ada hubungan antara variable x dengan y, dengan cara lain dapat kita ketahui dengan menguji r hitung dengan r tabelnya maka dari data yang diperoleh dapat diketahui (r hitung = 0,767) r table (r tabel = 0.514 (df=n-1 taraf 5%)). Dari hasil yang diperoleh maka jika r table ≤ r hitung atau 0,514 ≤ 0,767, maka dapat diartikan bahwasanya ada terdapat hubungan yang significant antara variable x dengan variable y. dengan arti lain hasil dari pengujian data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang significan antara kepercayaan diri konselor terhadap keberhasilan konseling.
CITATION STYLE
Saputra, A., & Azni, A. (2021). HUBUNGAN SELF CONFIDENCE KONSELOR TERHADAP KEBERHASILAN KONSELING: STUDI DI BALAI REHABILITASI SOSIAL ANAK YANG MEMERLUKAN PERLINDUNGAN KHUSUS (BRSAMPK) RUMBAI DI PEKANBARU RIAU. Jurnal Riset Mahasiswa Dakwah Dan Komunikasi, 3(4), 237. https://doi.org/10.24014/jrmdk.v3i4.13550
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.