Guna mencapai Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia/PMD, diplomasi maritim memiliki peran yang penting. Berkaitan perihal dimaksud, Indonesia dan Australia memiliki landasan kerja sama di bidang maritim berdasarkan Joint Declaration on Maritime Cooperation tahun 2017, dan diperkuat dengan Plan of Action tahun 2018. Salah satu instansi pendukung pelaksanaan Plan of Action adalah Badan Keamanan Laut Republik Indonesia/Bakamla dan Australian Border Force/ABF. Disaat pelaksanaan Plan of Action, terjadi kondisi pandemi COVID-19 yang mempengaruhi implementasi kerja sama. Di sisi lain, berdasarkan konsep diplomasi maritim sebagaimana dikemukakan Le Mière, tulisani turut menganalisis bentuk dan tujuan diplomasi maritim antara Bakamla-ABF. Terkait implementasi, kedua instansi dapat menyesuaikan kondisi pandemi, dengan mengubah metode kegiatan sehingga diplomasi tetap terselenggara walaupun terjadi pengurangan intensitas kegiatan. Bentuk diplomasi maritim antara Bakamla-ABF tidak sepenuhnya menyerupai yang disampaikan Le Mière. Tujuan diplomasi maritim Bakamla-ABF adalah untuk membangun kepercayaan.
CITATION STYLE
Prabowo, A. R. (2022). Diplomasi Maritim Indonesia-Australia di Era Pandemi Covid-19: Studi Kasus Kerjasama Bakamla-Australian Border Force. Bappenas Working Papers, 5(2), 176–195. https://doi.org/10.47266/bwp.v5i2.169
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.