Pariwisata di Kabupaten Toraja Utara berfokus pada wisata makam sebagai landmark utama. Makam memiliki makna sakral dan historis sebagai tempat dengan status dan hierarki. Meskipun mendapat perhatian dari pengembang wisata, perubahan yang terjadi di wisata makam Toraja menimbulkan konflik dengan pemuka adat. Penelitian ini menganalisis pengambilan keputusan pengembang wisata terhadap perilaku wisatawan yang bisa berdampak negatif pada masyarakat dan pemuka adat. Pendekatan etika normatif deontologi digunakan, mengedepankan keputusan etis berdasarkan kewajiban dan hak orang lain. Melalui metode heuristik, interpretasi, dan historiografi, penelitian ini menggali data sekunder dan literatur tentang upacara pemakaman adat serta pariwisata di Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan panduan kepada pengembang wisata dalam melestarikan tempat-tempat sakral, mendorong keaslian budaya, dan menghindari perubahan yang merusak lingkungan masyarakat setempat.
CITATION STYLE
Ramba, D. N., Fathonah M, A., & Yuliar, S. (2023). MENELUSURI KONTROVERSI ANTAR PEMERINTAH DAN SUKU LOKAL TANA TORAJA DALAM STUDI KASUS WISATA MAKAM KE’TE KESU’ BERDASARKAN SUDUT PANDANG ETIKA NORMATIF. Journal of Social and Economics Research, 5(2), 31–43. https://doi.org/10.54783/jser.v5i2.96
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.