Indeks Kekritisan Lingkungan (ECI) didefinisikan sebagai kondisi kritis lingkungan akibat peningkatan suhu permukaan tanah (LST) dan berkurangnya indeks kerapatan vegetasi (NDVI). Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa ECI berbanding lurus dengan peningkatan suhu dan berbanding terbalik dengan tutupan vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ECI di Kota Makassar dengan memanfaatkan citra satelit landsat 8 OLI/TIRS perekaman tahun 2013-2018. Metode penelitian untuk analisa ECI selain menggunakan algoritma LST dan NDVI juga dilakukan dengan menggunakan persamaan deduktif modifikasi dengan penambahan algoritma indeks kawasan terbangun (NDBI) dan indeks kebasahan (NDWI) untuk meningkatkan akurasi klsifikasi ECI di wilayah Kota Makassar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi tren peningkatan LST dan NDBI serta penurunan NDVI di wilayah Kota Makassar tahun 2013 – 2018. . Algoritma indeks kebasahan NDWI juga dapat digunakan sebagai tambahan dalam formula deduktif ECI dan mampu meningkatkan akurasi klasifikasi dengan mengeliminasi tubuh air sebagai kategori lingkungan kritis. Hasil klasifikasi indeks kekritisan lingkungan ECI menunjukkan bahwa 46,69% wilayah Kota Makassar termasuk dalam kategori tidak kritis, 51,55% masuk kategori kritis dan 1,76% termasuk kategori sangat kritis. Wilayah dengan kategori sangat kritis tersebar di Jalan Tamalate, wilayah Jalan Maccini Raya, Jalan Teuku Umar 11, Jalan Tinumbu Jalan Abdul Rahman Hakim, Jalan Manuruki, dan sekitar jalan Tol Reformasi.
CITATION STYLE
Fadlin, F., Kurniadin, N., & Prasetya, A. S. (2020). ANALISIS INDEKS KEKRITISAN LINGKUNGAN DI KOTA MAKASSAR MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT 8 OLI/TIRS. Elipsoida : Jurnal Geodesi Dan Geomatika, 3(01), 55–63. https://doi.org/10.14710/elipsoida.2020.6232
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.