Desa Sindangsari merupakan salah satu wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Hulu yang memiliki permasalahan buruknya pasokan air pada musim kemarau. Kondisi ini berdampak pada pertumbuhan ubi jalar, salah satu tanaman utama daerah tersebut. Petani selalu menggunakan teknik pasokan air secara tradisional yang menghabiskan lebih banyak tenaga dan biaya. Para petani seringkali tidak dapat memenuhi kebutuhan air tersebut karena keterbatasan anggaran sehingga menurunkan hasil dan produktivitas ubi jalar. Hasil peninjauan awal menunjukkan bahwa tingkat kekeringan meningkat dari tahun 2019 hingga 2020, begitu pula dengan hilangnya air pada sistem irigasi. Untuk mengatasi masalah ini, program Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) dilaksanakan melalui pembuatan kompos dan biopori untuk konservasi air dan tanah. Program PPM dilakukan dengan seminar dan lokakarya pengomposan dan pembuatan biopori serta pelatihan untuk petani ubi jalar. Petani diajarkan cara membuat kompos dari limbah tanaman ubi jalar dan cara membuat biopori di lahan mereka. Program PPM ini diharapkan dapat mengatasi masalah kekeringan lahan dengan meningkatkan kesuburan tanah dan ketersediaan air melalui kompos dan biopori.
CITATION STYLE
Arifin, M., Solihin, M. A., Devnita, R., Rosniawaty, S., Putri, N., & Ramadhan, I. (2023). SOSIALISASI PEMBUATAN KOMPOS DAN BIOPORI SEBAGAI PENANGANAN RESIKO KEKERINGAN LAHAN DI HULU DAS CITARUM. Dharmakarya, 12(1), 129. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v12i1.43297
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.