Model Misi Perkotaan yang dilakukan oleh rasul Paulus di Korintus menjadi suatu bentuk pelayanan misi, yang kontekstual. Adapun bentuk model misi perkotaan yang dilakukan Paulus adalah “menjadi seperti”. Dengan menjadi seperti, memudahkan dalam pendekatan untuk menyampaikan kabar baik. Tetapi patut diperhatikan dan digaris-bawahi, bahwa dalam model pendekatan ini jangan sampai kebablasan, yaitu kehilangan kontrol diri. Ada rambu-rambu yang harus diperhatian, di mana firman Allah adalah sebagai tolok ukur. Dan tujuan dari pelaksanaan model misi ini adalah memenangkan sebanyak mungkin jiwa-jiwa bagi kemuliaan nama Tuhan. Untuk terwujudnya akan hal ini, maka makna dari “menjadi seperti” dapat pula berarti bahwa umat Krisrtus dapat menjadi teladan, sebagai kesaksian yang hidup bagi orang lain. Pelayanan misi perkotaan harus menjadi perhatian gereja. Karena di perkotaan itu terdapat multikompleks permasalahan. Yang paling menyolok adalah adanya kesenjangan sosial, yang membuat orang lain enggan dekat dengan gereja. Belum lagi keegosian, yang mementingkan kepentingan pribadi, membuat ketidak-pedulian dengan sesama. Tetapi dengan konsep yang dilakukan Paulus, yaitu “menjadi seperti”, dapat menciptakan keterbukaan dengan orang lain. Di sinilah kesempatan untuk dapat menjadi saksi. Yang tidak kalah penting dalam pendekatan secara kontekstualisasi ini adalah bahwa firman Allah menjadi barometernya. Jangan sampai firman Allah yang menyesuaikan diri dengan budaya. Dengan menjadi seperti, bisa saling memahami, dan berempati, yang tentunya dilandasi dalam kasih Kristus, sehingga bisa menjadi berkat bagi orang lain.
CITATION STYLE
Situmorang, J. (2018). MODEL MISI PERKOTAAN RASUL PAULUS DI KORINTUS. Missio Ecclesiae, 7(2), 188–228. https://doi.org/10.52157/me.v7i2.88
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.