Pluralisme sebagai Sikap Sadar: Memaknai Bersama Nilai Kebangsaan dalam Organisasi Ekstra Kampus di Bandar Lampung

  • Atika D
  • Caturyani S
  • Faedlulloh D
N/ACitations
Citations of this article
16Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Organisasi mahasiswa ekstra kampus merupakan salah satu wadah bagi orang muda terdidik untuk berlatih hal keorganisasian. Namun demikian, pengetahuan dan keterampilan berorganisasi saja tidak cukup, karena suatu saat mereka dimungkinkan terlibat dalam organisasi publik, swasta maupun masyarakat sipil. Pengenalan dan kecintaan pada tanah air dan bangsanya merupakan aspek yang amat penting, terlebih di tengah gencarnya penyebaran gagasan-gagasan yang dapat menganggu suasana kebhinekaan Indonesia. Kegiatan ini bertujuan memfasilitasi mereka mengidentifikasi kembali dan mencari cara internalisasi nilai kebangsaan secara kekinian. Kegiatan yang berbentuk workshop ini menggunakan pendekatan partisipasi aktif. Sasaran dari kegiatan pengabdian ini adalah para mahasiswa yang aktif dalam organisasi ekstra kampus di Bandar Lampung. Secara umum, para peserta mengalami pengalaman toleran, dua orang pernah mendapatkan perlakuan intoleran di masa anak-anak dan remaja. Para partisipan memahami dan mempraktikan sikap toleransi, sebagai nilai dasar dalam kebhinekaan. Penyebaran nilai kebangsaan menghadapi tantangan; fanatisme, tingkat pendidikan, sikap apatis para agent of change dan kepentingan kelompok. Solusi dan cara yang ditawarkan adalah edukasi formal dan informal serta mengoptimalkan teknologi informasi dan mereka berperan menjadi agen perubahan di dalamnya. Implikasi dari hasil pengabdian ini, selin melalukan workshop lanjutan yaitu melakukan agenda riset bersama tentang praktik nilai-nilai kebangsaan dan toleransi untuk memproduksi pengetahuan baru dan memasukan nilai kebangsaan dan toleransi dalam kurikulum pendidikan setiap organisasi kemahasiswaan. Extra-campus student organizations are a place for young educated people to practice organizational matters. However, knowledge and organizational skills alone are insufficient because they may be involved in public, private, and civil society organizations one day. Introduction and love for the homeland and its people are essential, especially amid the incessant spread of ideas that can disrupt the atmosphere of Indonesia's diversity. This activity aims to facilitate them to re-identify and find ways to internalize national values in a contemporary way. This activity, in the form of a workshop, uses an active participation approach. This service activity targets students who are active in extra-campus organizations in Bandar Lampung. In general, the participants experienced a tolerant experience; two people had received intolerant treatment in childhood and adolescence. The participants understand and practice tolerance as a fundamental value in diversity. The spread of national values faces challenges; fanaticism, education level, the apathy of change agents and group interests. The solutions and methods offered are formal and informal education and optimizing information technology, and they play a role as change agents. The implication of the results of this service, apart from holding a follow-up workshop, is to conduct a joint research agenda on the practice of national values and tolerance to produce new knowledge and include national values and tolerance in the educational curriculum of each student organization.

Cite

CITATION STYLE

APA

Atika, D. B., Caturyani, S. I., & Faedlulloh, D. (2022). Pluralisme sebagai Sikap Sadar: Memaknai Bersama Nilai Kebangsaan dalam Organisasi Ekstra Kampus di Bandar Lampung. Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(4), 1046. https://doi.org/10.20527/btjpm.v4i4.5010

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free