Indonesia is a disaster-prone region. This is because Indonesia has a tropical climate with two seasons, summer and rainy, with extreme weather, temperature, and wind direction changes. The Bima Regency is one of the areas with the highest level of disaster in Indonesia, ranging from tidal floods, droughts, landslides, and fires. The people of the Bima Regency feel traumatized and are always aware of disasters because there is no updated and valid information related to disasters, especially disaster-mitigation information. Along with the development of Industrial Revolution 4.0, the need for fast and accurate information is increasing, so there is a need for a disaster information system in Bima Regency. The developed information system uses an extreme programming method that can develop applications at a relatively fast time and produce applications that suit your needs. This system's rapid coordination with valid data between the community and authorities related to disasters, in this case, the BIMA Regency BPBD, makes Bima Regency resilient and responsive to disasters. In addition, the test results with black-box testing produced a value of 100%, which means that the features contained in the application are required.Indonesia adalah salah satu daerah yang rawan akan bencana. Hal ini disebabkan karena wilayah Indonesia terletak di daerah iklim tropis dengan dua musim yaitu musim panas dan musim hujan dengan ciri-ciri adanya perubahan cuaca, suhu dan arah angin yang cukup ekstrem. Kabupaten Bima termasuk daerah dengan tingkat bencana tertinggi di Indonesia, mulai dari banjir rob, kekeringan, tanah longsor, hingga kebakaran. Masyarakat Kabupaten Bima merasa trauma dan selalu waspada terhadap adanya bencana karena belum tersedianya informasi yang update dan valid terkait kebencanaan khususnya mitigasi bencana. Seiring dengan perkembangan revolusi industri 4.0, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat semakin meningkat, sehingga perlu adanya sebuah sistem informasi kebencanaan di Kabupaten Bima. Sistem informasi yang dikembangkan menggunakan pendekatan metode extreme programming yang mampu mengembangkan aplikasi dengan waktu yang relatif cepat dan menghasilkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan adanya sistem ini, dapat terjalin koordinasi yang cepat dengan data yang valid antara masyarakat dan pihak yang berwenang terkait kebencanaan yang dalam hal ini BPBD Kabupaten Bima, menjadikan Kabupaten Bima menjadi Kabupaten yang tangguh dan tanggap terhadap kebencanaan. Hasil uji dengan black-box testing menghasilkan nilai 100%, ini artinya fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi telah sesuai dengan kebutuhan.
CITATION STYLE
Ardhana, V. Y. P. (2022). Sistem Informasi Kebencanaan Berbasis Android Menggunakan Metode Extreme Programming. Jambura Journal of Informatics, 4(2), 61–69. https://doi.org/10.37905/jji.v4i2.16057
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.