Potensi Reduksi Emisi GRK dan Kelayakan Finansial dari Teknologi Hidrotermal untuk Pengolahan Sampah di Kabupaten Tangerang

  • Ayuvitari R
  • Wijayanti P
N/ACitations
Citations of this article
37Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer telah menimbulkan efek pemanasan global. Salah satu kontributor emisi GRK adalah penumpukan sampah di TPA tanpa pengolahan lebih lanjut. TPA Jatiwaringin di Kabupaten Tangerang diprediksi akan mengalami overcapacity, sehingga diperlukan mitigasi untuk mengurangi sampah di TPA, salah satunya dengan teknologi hidrotermal. Namun dalam penerapan teknologi hidrotermal membutuhkan biaya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi potensi emisi GRK sebelum adanya proyek hidrotermal, mengestimasi potensi reduksi emisi GRK setelah adanya proyek hidrotermal, menganalisis kelayakan finansial dari proyek hidrotermal. Penelitian ini menggunakan metode Clean Development Mechanism (CDM) AMS-III.E untuk mengestimasi potensi reduksi emisi GRK proyek hidrotermal dan analisis cashflow untuk mengevaluasi kelayakan finansialnya. Hasil penelitian ini menunjukkan emisi baseline pada tahun 2021 diestimasi sebesar 18.766 t CO2 e dan akan meningkat menjadi 21.865 t CO2 e (16,5%) pada tahun 2030. Emisi proyek diestimasi sebesar 5883 t CO2 e per tahun. Rata-rata persentase potensi reduksi emisi GRK dari proyek hidrotermal tahun 2021-2030 sebesar 70,94% (Skenario 2 putaran per hari) dan 68,26% (Skenario 3 putaran per hari). Proyek hidrotermal juga layak secara finansial, dengan syarat produk hidrotermal yaitu Refused Derived Fuel (RDF) dapat terjual setidaknya 72% dan jumlah iuran masyarakat yang terkumpul minimal 50% dari target penerimaan iuran. ABSTRACTAn increase in the atmospheric concentrations of greenhouse gases (GHGs) produces global warming effect. One of GHGs emissions contributors is waste accumulation of in the landfill. Jatiwaringin landfill in Tangerang Regency is predicted to reach overcapacity. Therefore, mitigation measures are required to reduce such waste. One of potential measures is hydrothermal treatment technology for urban scale, but its implementation is costly. This study aims to: estimate the potential GHGs emissions prior the hydrothermal project, estimate the potential GHGs emission reduction after the project, and analyze the financial feasibility of the project. This study employs Clean Development Mechanism (CDM) method i.e., AMS-III.E to estimate the GHGs emissions reduction potential of hydrothermal projects and cashflow analysis to evaluate the project financial feasibility. The results show that the baseline emissions in 2021 are estimated at 18,766 t CO2 e and would increase to 21,865 t CO2 e (16.5%) in 2030. The potential project emissions are estimated at 5883 t CO2 e per year. The GHGs emission reductions could reach 70.94% (2 batches per day) and 68.26% (3 batches per day) within 2021-2030. Furthermore, the hydrothermal project would be financially feasible, if the hydrothermal product i.e., Refused Derived Fuel (RDF) are sold at least 72% and the cumulative households-contribution is at least 50% of the target.

Cite

CITATION STYLE

APA

Ayuvitari, R. S., & Wijayanti, P. (2022). Potensi Reduksi Emisi GRK dan Kelayakan Finansial dari Teknologi Hidrotermal untuk Pengolahan Sampah di Kabupaten Tangerang. Jurnal Ilmu Lingkungan, 20(1), 1–12. https://doi.org/10.14710/jil.20.1.1-12

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free