Latar belakang Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tingkat kepatuhan pasien dalam meminum obat anti tuberkulosis secara teratur sampai tuntas dan patuh merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam pengobatan Tuberkulosis paru. Tujuan untuk mengetahui karakteristik pasien, Tingkat kepatuhan pasien dan hubungan Tingkat kepatuhan terhadap penggunaan obat anti tuberkulosis di Puskesmas Cilamaya Metode penelitian ini merupakan Deskriptif Kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif alat yang digunakan untuk pengumpulan data peneliti menggunakan kuesioner di Puskesmas Cilamaya periode April-Mei 2023. Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin jumlah pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Cilamaya penderita laki-laki sebesar 54%, umur pada rentang usia 15-34 tahun yaitu sebesar 63,5%, pendidikan SMA 34,9%, pekerjaan pegawai swasta sebanyak 25,9%, lama pengobatan pasien 2 bulan sebanyak 47,6%, pengetahuan baik sebanyak 79,4%. Kesimpulan tingkat kepatuhan pasien terhadap penggunaan obat anti tuberkulosis (OAT) di Puskesmas Cilamaya tingkat kepatuhan baik sebesar 23,8%, sedang 33,3% dan kepatuhan kurang 42,9% karakteristik pasien meliputi pekerjaan, pengetahuan mempunyai hubungan yang signifikan berdasarkan hasil tingkat kepatuhan pasien Obat Anti Tuberkulosis (OAT) karena nilai p value yang diperoleh kurang dari nilai signifikan yang digunakan yaitu 0,005. Nilai pekerjaan (p = 0,001) dan pengetahuan (p = 0,030).
CITATION STYLE
Dewi, M. S., Sagita, N., & Sari, I. P. (2023). TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS CILAMAYA KARAWANG. Jurnal Buana Farma, 3(3), 41–48. https://doi.org/10.36805/jbf.v3i3.836
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.