Dalam rangka pengembangan produksi pangan selain beras maka pemerintah mengeluarkan kebijakan pertanian berupa program diversifikasi berupa tanaman sekunder dengan lebih memprioritaskan pada tanaman kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permintaan dan penawaran kedelai di Provinsi Sumatera Utara. Data yang digunakan berupa data sekunder, yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2001-2021. Metode analisis yang digunakan adalah persamaan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan Pendapatan Perkapita, Harga Impor dan Nilai Tukar Rupiah secara serempak berpengaruh signifikan terhadap permintaan kedelai. Pendapatan Perkapita dan Harga Impor secara parsial berpengaruh positif sedangkan Pendapatan Perkapita Dan Nilai Tukar Rupiah berpengaruh signifikan terhadap permintaan kedelai. Rasio Harga Impor banding Harga Domestik, Konsumsi, Teknologi dan Nilai Tukar Rupiah secara serempak berpengaruh signifikan terhadap penawaran kedelai. Rasio Harga Impor banding Harga Domestik, Teknologi dan Nilai Tukar Rupiah secara parsial berpengaruh positif sedangkan Rasio Harga Impor banding Harga Domestik, Konsumsi dan Teknologi berpengaruh signifikan terhadap penawaran kedelai di Provinsi Sumatera Utara.
CITATION STYLE
Limbong, H. C., Lubis, S. N., & Wibowo, R. P. (2022). Analisis Permintaan dan Penawaran Kedelai di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Agro Bali : Agricultural Journal, 5(3), 568–575. https://doi.org/10.37637/ab.v5i3.1028
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.