Kepuasan pernikahan merupakan penilaian subjektif mengenai kualitas hubungan pernikahan, yang didalamnya terdapat beberapa aspek yang harus terpenuhi oleh masing-masing pasangan, sehingga pasangan merasa puas akan pernikahannya. Individu dengan kepuasan pernikahan yang tinggi tandanya memiliki komunikasi, pemecahan masalah dan beberapa aspek dalam kepuasan pernikahan yang bagus dengan pasangan. Komunikasi yang bagus antar pasangan dapat dicapai dengan empati yang dimiliki antar pasangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara empati dengan kepuasan pernikahan pada suami yang memiliki istri bekerja. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 106 karyawan dengan sampel penelitian 52 karyawan. Penentuan sampel menggunakan cluster random sampling yaitu melakukan randomisasi terhadap kelompok. Pengumpulan data menggunakan Skala Empati dan Skala Kepuasan Pernikahan yang masing-masing terdiri dari 24 aitem dengan nilai α = 0.879 untuk Skala Empati dan α = 0.842 untuk Skala Kepuasan Pernikahan. Analisa data menggunakan analisis regresi sederhana yang menunjukkan hasil rxy = 0.476 pada p = 0,000 (p<0,001), artinya terdapat hubungan yang signifikan positif antara kedua variabel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa suami yang memiliki istri bekerja memiliki kepuasan pernikahan yang rendah, salah satunya dikarenakan memiliki empati yang rendah. Empati memberikan sumbangan efektif sebesar 22,7% sedangkan 77,3% sisanya berasal dari faktor-faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini.
CITATION STYLE
Sari, A. N., & Fauziah, N. (2017). HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA SUAMI YANG MEMILIKI ISTRI BEKERJA. Jurnal EMPATI, 5(4), 667–672. https://doi.org/10.14710/empati.2016.15432
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.