Masa baduta merupakan masa emas atau window of opportunity,Usia ini sangat penting karena perkembangan dan pertumbuhan anak yang sangat pesat sehingga semua kebutuhan gizinya harus terpenuhi. Untuk mendapatkan generasi sehat dan kuat dan mewujudkan Indonesia prima, maka skala prioritas program ialah mulai anak masih dalam kandungan sampai berumur 2 tahun. Dalam memantau pertumbuhan anak telah hadir Kartu Menuju Sehat modifikasi dari WHO-NCHS dan wajib dimiliki oleh semua balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ketahanan pangan keluarga dan pengetahuan ibu tentang grafik pertumbuhan terhadap status gizi baduta di Desa Pamboborang Kabupaten Majene. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah seluruh baduta di Desa Pamboborang. Sampel penelitian sebanyak 40 responden dengan menggunakan purposif sampling dan instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Tekhnik analisa data menggunakan Uji Statistik Chi square dengan nilai α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antar ketahanan pangan keluarga terhadap status gizi baduta dengan p=0,042 α=0,05. Sehingga disimpulkan terdapat hubungan antara ketahanan pangan keluarga terhadap status gizi dan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang grafik pertumbuhan terhadap status gizi baduta. Sehingga disarankan kepada para ibu baduta agar selalu memperhatikan asupan makanan yang baik dan rutin ke posyandu agar dapat diketahui perkembangan status gizi balitanya.
CITATION STYLE
Darmin dina. (2021). HUBUNGAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GRAFIK PERTUMBUHAN TERHADAP STATUS GIZI BADUTA DI DESA PAMBOBORANG. Ners Journal, 1(2), 1–5. https://doi.org/10.52999/nersjournal.v1i2.101
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.