Kelapa parut kering (desiccated coconut) merupakan salah satu produk kelapa yang awet yang biasa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan santan, bahan baku pembuatan roti, dan berbagai macam makanan lainnya. Agar memiliki kualitas yang baik selama penyimpanan dilakukan penambahan sodium metabisulfit. Bahan tersebut digunakan sebagai bahan pemutih dan meningkatkan daya umur simpan pada produk kelapa parut kering (desiccated coconut). Maka dari penelitian ini bertujuan untuk melihat kadar sodium metabisulfit, perubahan warna dan berat sampel jika disimpan dengan tingkat suhu yang berbeda sebagai acuan kandungan kadar air pada kelapa parut kering (desiccated coconut). Dalam penelitian kelapa parut kering ini dilakukan perlakuan suhu penyimpanan yang berdasarkan kasus di PT. XYZ yaitu suhu ruang, suhu dingin (ruangan ber-AC) dan suhu inkubator. Selama penyimpanan kelapa parut kering (desiccated coconut) dilakukan dengan rentang waktu 7 hari (hari ke-0, 7, 14 dan 21 hari). Berdasarkan hasil penelitian yang didapat rata-rata kadar sodium metabisulfit mengalami perubahan dalam rentang waktu 7 hari. Perlakuan suhu inkubator atau suhu yang terlalu tinggi mempercepat penurunan kadar sodium metabisulfit baik dari segi warna dan berat sampel. Sedangkan suhu ruang dan suhu dingin dari segi perubahan warna masih tetap terjaga dan kadar sodium metabilsufit tidak terjadi penurunan yang terlalu signifikan selama 21 hari.
CITATION STYLE
Sanawiyah, T., Tritisari, A., Rozana, R., & Maulida, M. (2023). ANALISIS SUHU PENYIMPANAN TERHADAP UMUR SIMPAN, SODIUM METABISULFIT DAN WARNA PADA KELAPA PARUT KERING (STUDI KASUS PT. XYZ). Media Ilmiah Kesehatan Indonesia, 1(2), 16–25. https://doi.org/10.58184/miki.v1i2.118
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.