Pemerintah Selandia Baru telah mengakhiri lockdown saat berhasil menekan angka kasus positif Covid-19 hingga nol selama 17 hari berturut-turut. Tingkat sistem peringatan telah diturunkan dari tingkat 4 menjadi tingkat 1 dalam waktu tujuh pekan. Pembatasan aktivitas sosial telah dilonggarkan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, tidak menyentuh wajah, menutup batuk dengan lengan dalam dan menjalankan test kesehatan dan penelusuran kontak. Kebijakan dan strategi penangangan Covid-19 di Selandia Baru terdiri dari pengawasan (mitigation), penekanan (suppression) dan pemberantasan (elimination). Strategi pengawasan berupaya mengendalikan angka kasus positif sehingga kurva jumlah kasus positif melandai. Strategi penanggulangan dimaksudkan untuk menekan jumlah kasus seminimal mungkin. Sedangkan strategi pemberantasan ditujukan untuk membasmi virus Covid-19. Pengembangan strategi pemberantasan dalam pandemi Covid-19 memerlukan penentuan definisi yang kuat secara ilmiah mengenai pemberantasan Covid-19. Tujuan dari makalah ini adalah untuk dapat memberikan gambaran permasalahan dalam pengembangan strategi pemberantasan dalam pandemi Covid-19 di Selandia Baru menggunakan metode soft system methodology.
CITATION STYLE
Nuryanto, A. (2021). Aplikasi Soft System Methodology (SSM) Untuk Pengembangan Strategi Pemberantasan dalam Pandemi Covid-19 di Selandia Baru. Jejaring Administrasi Publik, 13(1), 59–69. https://doi.org/10.20473/jap.v13i1.29356
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.